Minggu, 20 Desember 2015

Laporan Pendahuluan Resiko Perilaku Kekerasan



LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN





DISUSUN OLEH :







AKADEMI KEPERAWATAN INSAN HUSADA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2015/2016

A.    D
B.     D
C.    D
D.    D








































E.     Akibat dari Perilaku Kekerasan
Klien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang memungkinkan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan

F.     Penatalaksanaan
1.      Pengobatan medik
Beberapa obat yang sering digunakan untuk mengatasi perilaku agresif antara lain:
a.       Anti ansietas hipnotiksedatif, contohnya diazepam (valium)
b.      Anti depresan, contohnya Aminotriptilin
c.       Mood stabilizer, contohnya: Lithium, Carbamazepin.
d.      Antipsikotik, contohnya: Chlorpromazine, Haloperidol, dan Stelazine.
e.       Obat lain: Naltrexone, Propanolol.
f.       ECT (Elektro Convulsive Therapy), yaitu menenangkan klien bila mengarah pada keadaam amuk.
2.      Penanganan secara keperawatan
Strategi tindakan keperawatan perilaku kekerasan disesuaikan sejauh mana tindakan kekerasan yang dilakukam oleh klien. Strategi tindakan tersebut terdiri dari:
a.       Strategi preventif, terdiri dari penyuluhan klien dan latihan asertif.
b.      Strategi antisipasi, terdiri dari komunikasi, perubahan lingkungan, tindakan perilaku dan psikofarmakologi.
c.       Strategi pengekangan, terdiri dari manajemen krisis, pengasingan dan pengikatan.
Penyuluhan yang diberikan pada klien untuk mencegah perilaku kekerasan berisi:
a.       Bantu klien mengidentifikasi marah
b.      Berikan kesempatan untuk marah
c.       Praktekan ekspresi marah
d.      Terapkan ekspresi marah dalam situasi nyata
e.       Mengidentifikasi alternatif cara mengekspresikan marah
Latihan asertif
Adapun tujuan dari latihan asertif klien bisa berperilaku asertif yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Berkomunikasikan langsung dengan orang lain
b.      Mengatakan tidak untuk permintaan yang tidak beralasan
c.       Mampu menyatakan keluhan
d.      Mengekpresikan apresiasi yang sesuai
Tahap latihan meliputi:
a.       Diskusikan bersama klien cara ekpresi marah tersebut dapat menyelesaikan masalah atau justru menimbulkan masalah baru
b.      Anjurkan klien untuk memperagakannya
c.       Anjurkan klien untuk menerapkan asertif dalam situasi nyata.


G.    Pohon Masalah


Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
 

Perilaku kekerasan

Perubahan persepsi sensori : halusinasi


Gambar Pohon Masalah (Keliat,B.A,2011)



H.    Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan





















I.       Asuhan Keperawatan
1.      Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Data Subyektif
a.       Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
b.      Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah
c.       Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif
a.       Mata merah, wajah agak merah
b.      Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjepit, memukul diri sendiri atau orang lain
c.       Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam
d.      Merusak dan melempar barang-barang

2.      Perilaku Kekerasan
Data Subyektif
a.       Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang
b.      Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah
c.       Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif
a.       Mata merah, wajah agak merah
b.      Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai
c.       Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam
d.      Merusak dan melempar barang-barang

3.      Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah
Data Subyektif
a.       Klien mengatakan: “ saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a.       Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri atau ingin mengakhiri hidup

J.      Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1 : Resiko perilaku kekerasan
Tujuan Umum:
Klien terhindar dari mencederai diri, klien tidak melakukan tindakan kekerasan
Tjuan Khusus :
1.      Klien dapat membina hubungan saling percaya
DAFTAR PUSTAKA



Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, (Alih Bahasa) Monica Ester. Edisi 8. Jakarta : EGC

Copel,Linda Carman.2007. Kesehatan Klien dan Psikiatri Pedoman Klinis Perawat. Jakarta :EGC

Dalami, Ernawati dkk.2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta : Penerbit Trans Info Media.
Depkes, RI. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Fortinash, K.M. 2004. Psychiatric Mental Health Nursing. (3rd edition).St. Louis: Mosby

Program Spesialis Keperawatan Jiwa FIK UI. 2011. Draf Scaning. Unpublised

Purba, dkk. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan : USU Press

Keliat, Budi Anna dkk, 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC

Kusumawati, Hartono Y. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Stuart dan Sudden, 2002. Buku Saku Keperawatan Edisi 3. Jakarta :EGC

Stuart, G.W.2009. Principles and practice of psychiatric nursing.(9th edition).St Louis: Mosby
Suliswati dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC

Tim MPKP. 2006. Modul Model Praktik Keperawatan Jiwa Profesional. Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa Banda Aceh dan World Health Organization

Videberk, S.L. 2006. Psychiatric Mental Health Nursing. (3rd edition). Philadhelpia: Lippincott Williams & Wilkins.

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Reflika Aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar